Inovasi vs Pandemi

 

Genap setahun sudah pandemic menghampiri, merubah segalanya termasuk merubah cara guru bekerja, cara guru belajar dan mengajar, memberi pembelajaran. Sebab itu pasti semua mau tak mau,  suka ga suka  melakukan inovasi untuk tetap bisa berjalan dengan tegar, berenang dengan indah dalam mengarungi lautan pandemic ini. Jika kita harus berdamai dengan pandemic, maka kita harus pandai berinovasi agar hidup terus berjalan pasti, waktu yang berlalu tetap berarti dan kita semua menjadi manusia yang tidak merugi.



Saat awal pandemic, penulis sudah langsung menggunakan fasilitas WA Grup yang awalnya hanya sebagai sarana komunikasi dengan orang tua  seketika langsung menjadi ruang kelas virtual yang baru bagi anak-anak di kelas. Google classroom juga penulis sediakan tetapi hanya beberapa yang bisa akses karena keterbatasan sarana, sehingga penggunaan Google Classroom belum maximal.  Pembuatan video-video sederhana menjadi menu santapan yang meramaikan cara pembelajaran, selain juga penulis menggunakan voice note untuk saling menyapa, membuka pembelajaran di kelas, menerangkan materi, berdiskusi singkat dan sebagainya.

Penulis juga menggunakan aplikasi canva untuk membuat pengumuman, info grafis, penghargaan dan lainnya di Grup WA menjadi lebih menarik sehingga terkesan tidak terlalu formil.

Selanjutnya saat fasilitas kuota Kementerian sudah ada, kami  menuju ke google meet  dan Google Form alhamdulilah meski anak SD tapi berkat ketekunan anak- anak dan kerjasama dengan orang tua  semua bisa dan menjadi hal biasa. Pada awal- awal ya  memang perlu kerja keras dari guru untuk mengenalkan teknologi dalam pembelajaran kepada murid, yang tentu saja melalui orang tuanya, guru seringkali harus jadi kerja double ya mengajar murid juga mengajarkan orang tua agar bisa menjadi team teaching yang sesuai/ sama dengan harapan guru.

Penulis sering membuka diskusi dengan orang tua untuk menangani masalah kesulitan belajar, kesulitan mengakses aplikasi2 yang kita kenalkan atau bahkan memberi konsultasi dan solusi serta strategi untuk menangani kesulitan belajar dan hal lainnya, konsultasi  dilakukan daring ataupun luring. Seperti halnya pembelajaran yang di mix daring luring blended learning, untuk materi interaksi dengan murid kita memakai teknologi daring online, untuk tugas kita kumpulkan dan di sampaikan secara luring perwakilan  orang tua mengirimkan hasil belajar anak kesekolah setiap dua kali dalam sepekan untuk di beri umpan balik apresiasi dll.

Guru harus amat maklum kalo orang tua tidak  terdidik untuk menjadi guru, sehingga guru seharusnya memberi tahu bagaimana cara mereka membimbing anaknya untuk belajar di rumah. Pada awalnya banyak orang tua yang membantu anaknya belajar dengan cara

mengerjakan tugas-tugasnya meski guru sudah memberi tahunya untuk tidak melakukan, tapi seiring dengan panjang dan lamanya pandemic orangtua juga kecapean dan akhirnya mereka paham. Intinya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua adalah salah satu kunci keberhasilan dalam PJJ. Selain itu penulis selalu  memberikan umpan balik  dan apresiasi bukan hanya  pada murid atas proses pembelajaran,  akan tetapi juga pada orang tua. Apresiasi pada orang tua  adalah satu keharusan, karena dengan demikian mereka merasa dilibatkan, terlibat dan dihargai. Dengan moto siswa aman, guru nyaman orang tua bahagia. Peran orang tua dimasa pandemic adalah mutlak, sebab mereka memang guru pertama dan utama bagi murid di rumah, dan bukankah  guru terbaik bagi anak-anak adalah orang tuanya sendiri.   Kini sebagian besar orang tua paham kalo memang kondisi ini mengharuskan mereka untuk menjadi guru di rumah. Penulis bersama orang tua memposisikan diri sebagai fasilitator dan motivator yang handal bagi mereka sehingga murid-murid belajar dengan maximal meski di rumah saja. Penulis mendokumentasikan segala hal nya  tentang PJJ BDR ini pada Youtube atau IG penulis biar terdokumentasi dengan baik, dan tidak hilang sebab pada masa setahun ini, laptop penulis sudah dua kali masuk UGD mungkin kecapean hehehe.

Inovasi lainnya yang penulis  rasakan  dari pandemic, penulis,  memiliki banyak waktu untuk belajar lagi lagi dan lagi, seperti halnya pada murid  yang saat ini bisa belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja, guru pun demikian. Betapa mudahnya dan banyaknya sumber belajar sarana belajar bagi para guru yang bisa di ikuti, hanya bermodal kemauan. Banyak hal yang bisa kami peroleh dari pandemic ini bisa belajar sambil  liburan setahun di rumah, kondisi yang mirip kalender2 merah setahun yang seringkali bertebaran di medsos dan tahun ini menjadi nyata.   Bersyukur bisa  di isi dengan berbagai kegiatan  salah satunya alhamdulilah

berkesempatan menjadi  narasumber kegiatan webinar, kemudian terpilih sebagai guru Wardah inspiring teacher yang dengan gratis bisa belajar dalam LMS yang up to date  yang disediakan oleh Wardah bekerjasama dengan kampus guru cikal, kami juga ikut  belajar bersama guru daring MOOC PGRI dengan LMS nya yang wow kerenn banget, dan LMS PGRI itu paling membuat adrenalinku berdegup kencang 😊 juga belajar melalui SIM PKB yang disediakan kementrian Pendidikan ada seri pandemic juga  seri AKM hingga pengimbasannya secara daring dan luring, juga berkesempatan mengikuti TPN 7 dan kegiatan seri belajar lainnya.  

Selain mengikuti webinar2 yang menghasilkan sertifikat hingga puluhan sedikit lagi sampai ratusan hehe… masya alloh ya setahun 360 hari jika tiap hari ikut webinar bisa sampai ratusan kan sertifikatnya masya alloh, hal yang sulit guru dapatkan jika hari kerja biasa. Tapi intinya mengikuti berbagai webinar bagi penulis bukan untuk mencari sertifikat tapi mencari pengalaman belajar yang bermakna, dan memanfaatkan waktu yang ada dengan maximal, juga sebagai bentuk syukur atas penghasilan/ gaji yang sudah di terima dari pemerintah. Jadi kata siapa guru makan gajih buta hehe…. Kata yang ga tau aja kerja guru beneran kaya gimana 😊

Dengan kerja di rumah ternyata selain tetap mengajar dengan berbagai inovasi yang cocok dengan karakteristik peserta didik, juga bisa berselancar keliling Indonesia untuk  belajar. Pokoknya  terus berinovasi yang bisa diciptakan sendiri atau kita ikuti inovasi yang dihadirkan untuk  di ikuti, hingga pandemic lelah menghampiri.

Semoga pandemic segera usai  penulis berharap kondisi ini bagaikan  dalam siklus kupu- kupu setelah kita semua masuk dalam kepompong pandemic kita semua akan berubah menjadi kupu- kupu yang indah di esok hari Aminn

Terus berinovasi hingga pandemic lelah mengikuti 😊

BY Leny Vi  

Komentar

Popular Posts

My Teacher My Coach

Pembelajaran Tematik SD Kelas 4

Materi Ajar Kelas 6: PERUBAHAN SOSIAL (IPS) & SOLMISASI LAGU MANUK DADALI (SBdP)