New Lifestyle

Lama ku tak menulis di blog, kemarin di ingatkan oleh Prof Eko agar setiap hari menulis d blog hehe...

ya banyak banget kegiatan sehingga sering kali luput dan lupa, setiap hari selain ngawal PJJ, kita juga menyempatkan waktu untuk melirik, melihat, mendengarkan dan menikmati personal learning network. waktu 24 jam tak terasa, tau tau udah sore lagi, WFH bener2 full, alhamdulilah gajih saya insya alloh berkah Aminnn.

Pandemi, telah mereset kehidupan kita semua, saya sudah hampir 3 bulan stay at home, belajar mengajar di rumah, bekerja di rumah dan beribadah dirumah saja. Semua itu saya nikmati saya syukuri, alhamdulilah pasti ada hikmah, stay at home sebagai bentuk amal soleh dan ibadah kita untuk menghindari wabah, bersyukur kita masih diberi pilihan untuk stay at home menghindari wabah dan bukan menghadapi wabah seperti tugas para dokter dan nakes lain. Saya hanya bisa berdoa untuk mereka yang berjuang di garda terdepan semoga mereka selalu dimudahkan untuk ikhlas menjalani pekerjaannya dan tetap diberi kesehatan dan keselamatan Aminnnn

Belajar bijak untuk  selalu melihat hal positif dari keadaan yang terjadi, suka tak suka, mau tak mau kita harus menjalani kondisi ini. Hanya yang kuat yang mampu bertahan, ya kuat dan sabar atas keadaan ini. Karena pandemi saya bisa berkumpul dengan suami yang sudah 6 tahun menjadi bang Toyib hehe...bertemu hanya seminggu sekali, saya berpikir ya alloh mungkin ini doa saya yang dikabulkan, kami bisa melakukan WFH berjamaah di rumah ...LOVE deh dan banyak doa lainnya yang terkabul alhamdulilah

Saya menikmati saja kondisi ini, saya masih bisa mengajar melalui PJJ, alhamdulilah 90 persen orangtua memiliki gawai untuk berkomunikasi dengan kami. PJJ berjalan lancar, tugas saya beres. Beruntung teknologi medsos WA, fb dll telah lebih dahulu ditemukan sebelum terjadi pandemi sehingga kita hanya di tuntut untuk menyempurnakan fasilitas tersebut untuk kegiatan pembelajaran. Selama ini kan hanya dipakai untuk dunia hiburan saja, nah sekarang saatnya di gunakan untuk hal yang lebih baik. 

Pandemi juga menyadarkan kita sebagai orang tua atas perannya mengawal anak di rumah, ya seyogyanya kita sebagai ortu memang mengawal anak 24 jam tiap hari, kalo hari biasa kepotong 6 jam atau 10 jam saat anak berada di sekolah. Saat ini kita bisa berinteraksi maximal dengan anak 

Selain itu juga kita diberi kesempatan istirahat full di rumah tidur, istirahat menunaikan hak tubuh dari aktifitas di luar yang menyita waktu.

WFH juga membuat kita bisa dengan leluasa mencari ilmu, untuk belajar dengan mengakses media belajar yang ada tersedia buanyak banget dan kita bisa berperan serta baik sebagai pendengar dan juga narasumber. Alhamdulilah saya mendapat  kesempatan untuk menjadi narasumber pada acara webinar yang diselenggarakan oleh himpunan pendidik penggerak 4.0 

Masya Alloh, kesempatan yang diberikan sahabat IDL saya ini merupakan sebuah tantangan bagi saya, sebagai pembelajar saya ambil tantangan ini, sebagi bentuk ujian juga hehe...alhamdulilah bisa terlewati dengan paparan materi yang ku buat secepat kilat, satu hal aku harus terus belajar, belajar dan belajar. 

Tak di duga kesempatan kedua datang, saat itu saya sedang berada di kebun, tiba2 sebuah pesan singkat WA mengabarkan bahwa saya lusa ada tugas lagi. Ya saya ambil lagi kesempatan untuk sharing ini, yang membuat WFH saya makin bermakna hehe....

Selain itu pandemi membuat banyak waktu untuk belajar menambah ilmu, ada satu yang baru saya ikuti, yaitu membuat e-book wahh seru banget,  dan membuat aku terinspirasi untuk membuat  e-book biografiku tungguin yaaaa....

Selain itu juga nikmatnya di rumah saja, kita bisa melakukan kegiatan yang kita sukai, berkebun, menanam pohon, menyiangi tanaman juga bernyanyi bermain musik, kalau sesekali bosan di dapur untuk masak terus dan terus hehe

Akhirnya saya menuliskan kesabaran sebagai tambahan kompetensi abad 4.0, sabar untuk menjalani semua di rumah saja, dengan tetap happy, semangat, dan produktif, saya yakin semua bisa asal kita mau.