Menjadi Guru yang Wardah


 


    Selalu terngiang kata- kata ini, kata- kata yang mungkin awalnya jadi virus bagi pikiranku, bagi tubuhku, tapi setelah aku konsul ke orang yang tepat, anggap saja  dokter, ehhhh kok  malah jadi vitamin 😊  …. Lho kok bisa ya ….itulah sesuatu yang mungkin tidak tepat tapi saat kita bicara pada yang tepat maka sesuatu yang tidak tepat itu akan jadi vitamin.

Kata- kata itu adalah lho anak fikom  diangkat jadi guru, bisa apa dia …hemmm tapi saat aku sampaikan pada dosen fikomku di kampus biru, ia malah tersenyum dan bilang, Len  jadilah guru yang fikom begitulah kalimat vitamin yang akhirnya kumakan setiap hari dan membuatku jadi sehat dalam berkarya.

    Begitupula dengan Wardah ini, seorang pemimpin bilang bahwa wardah ini tidak ada hubungannya dengan keguruan hehe… aku tak perlu bercerita lagi pada dokterku karena aku sudah tau jawabannya yaitu jadilah guru yang Wardah 😊

Masya alloh ya bagaikan dunia yang terus berputar begitupula pengalaman harianku seringkali berputar, dari peristiwa satu ke peristiwa lainnya yang kelak  akan jadi sejarah. Dan aku banyak belajar dari peristiwa untuk mencari solusinya. Saat kalimat itu sampai ketelingaku,  akupun hanya tersenyum dan tertawa dengan sejarah yang berulang ini. Sesuatu yang kalo dalam analisis swot itu jadi pemicuku untuk merubah tantangan menjadi peluang, ya virus itu harus kuubah jadi vitamin lagi dan alhamdulilah dengan izin Tuhan semua  berhasil.

    Kalo dahulu aku harus jadi guru yang fikom, dan benarkan kejadian juga itu kata dosenku  ya malah kini para guru mau ga mau harus pandai editing, shooting, bikin konten, fotografi, narasi, story board, membuat video, menulis dll, yang kebanyakan semua kerjaan anak fikom. Sekarang pun saat dibilang acara wardah ini tak ada hubungannya dengan keguruan, maka aku harus sampaikan bahwa guru wardah adalah guru yang memiliki jiwa guru banget yang memiliki 4 kompetensi guru yang di amanatkan oleh Undang- undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1 yang menyatakan bahwa kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi : kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan kompetensi professional. Guru Wardah itu tentunya seorang guru yang cantik, tampan ( karena ada juga guru yang tergabung dalam guru Wardah Inspriring Teacher  ini adalah guru laki- laki ) ya sesuai image wardah sebagai satu merk kosmetik kecantikan yang terkenal dan bagus di Indonesia, tentunya seorang guru wardah adalah yang selalu tampil segar, yang kecantikannya terpancar luar dan dalam :). Adapun guru yang WARDAH versiku adalah guru yang :

Wajib menginspirasi, mungkin ini masuk katagori kompetensi kepribadian, dimana seorang guru wardah harus menjadi teladan, kalo bisa  dalam segala hal dalam pekerjaan, lingkungan ataupun kehidupan pribadi, seperti yang masih terngiang saat dulu PLPG, guru itu bagaikan Dewa, ia tak pernah salah dan jadi teladan bagi seluruh bangsa aminnn, semoga saja yaa…

Menginspirasi ya membuat orang tergerak untuk berbuat kebaikan, semakin baik, membela kebenaran, selalu benar dan tak pernah salah semoga bisa yaaa

Adaptif dengan segala perubahan, ini sesuai banget dengan masa sekarang, dimana guru dituntut untuk adaptif, bisa mengajar sesuai tuntutan kondisi sekarang ya PJJ, BDR dengan memanfaatkan fitur online aplikasi2 pembelajaran, kecanggihan teknologi boleh dibilang ini adalah ujian keprofesionalan ( Kompetensi Profesional )seorang guru dalam pembelajaran/ bisa menggunakan teknologi inovatif untuk pembelajaran sesuai zamannya.

Rajin, kreatif dan inisiatif. Nah ini juga bisa  masuk dalam  kompetensi kepribadian  guru ia seorang yang rajin, tanpa disuruh selalu belajar lagi, kreatif dan inisiatif  bisa merancang pembelajaran yang sesuai dengan kondisi ( kompetensi pedagogic ) menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa missal blended learning, dll

Dapat diandalkan / pribadi yang solutif. Ini juga sama kompetensi kepribadian juga apalagi dalam masa ini dimana seorang guru harus mudah di akses/ dihubungi oleh murid dan orangtua untuk proses pembelajaran, bisa bekerjasama menjadikan orang tua sebagai team teaching kita di rumah dan bisa memecahkan permasalahan BDR dan PJJ selama masa pandemic ini, mungkin ia juga harus bisa menjadi seorang psikolog tempat curhat untuk mencari solusi saat missal ada murid yang malas belajar dll.

Aktif berbagi segala kebaikan, nah ini mungkin masuk kompetensi social dari seorang guru, ia bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif, mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua dan masyarakat. Mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan.

Harmonis Penuh Cinta, seorang guru wardah ia akan senang melihat orang sukses, berkembang dan bahkan mahir dalam segala perkembangan diri seseorang, mungkin dirinya, rekannya atau bahkan muridnya   ini termasuk kompetensi pedagogic, ia bisa memahami peserta didik secara mendalam mampu mengembangkan peserta didik dan rekannya untuk mengaktualisasikan berbagai potensi baik akademik maupun non akademik  

Mungkin itulah sekilas tentang guru yang WARDAH versiku, semoga kita semua selalu sehat dan berkepribadian yang baik, penuh  cinta dan menebar kebaikan agar kita hanya bertemu dan dipertemukan dengan hal – hal yang baik. Tiada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. Sesungguhnya saat kita berbuat baik, kita sedang  berbuat baik  untuk diri kita sendiri. Begitupun saat kita berbuat tidak baik, maka semua akan kembali pada pembuatnya. Salam WARDAH Leny Vi

Komentar

Popular Posts

Guru Hebat Guru Literate

Materi Ajar Kelas 6: PERUBAHAN SOSIAL (IPS) & SOLMISASI LAGU MANUK DADALI (SBdP)

Pembelajaran Tematik SD Kelas 4