Peran Teknologi Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini

Pendidikan di harapkan mampu melestarikan kehidupan manusia, mendukung hak asasi manusia di berbagai belahan dunia, memberikan kehidupan yang layak, menegakan dasar-dasar moral baru, dan mengantisipasi dampak-dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan Teknologi. Menurut pandangan John Naisbitt, dalam bukunya Megatrend 2000 ada sepuluh kecenderungan besar yang akan terjadi di masa depan, yaitu : (1) dari masyarakat industri ke masyarakat informasi, (2) dari teknologi yang dipaksakan ke teknologi sentuhan tinggi, (3) dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia, (4) dari perencanaan jangka pendek ke perencanaan jangka panjang, (5) dari sentralisasi ke desentralisasi, (6) dari bantuan institusional ke bantuan diri, (7) dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatoris, (8) dari hierarki-hierarki ke penjaringan, (9) dari utara ke selatan, dan (10) dari satu pilihan ke pilihan majemuk.

Kecenderungan di atas menimbulkan berbagai implikasi terhadap berbagai kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Peran pendidikan menjadi semakin berat yakni bagaimana mempersiapkan manusia yang mampu mengendalikan dan memanfaatkan perubahan yang terjadi sebagai pengaruh globalisasi di segala bidang. Pendidikan dituntut mampu menyiapkan masyarakat masa depan yang mampu menghadapi tantangan tanpa kehilangan nilai-nilai kepribadian dan budaya bangsa.
Pendidikan berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Perubahan yang terjadi di masa depan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kualitas. Kualitas sumber daya manusia yang harus dihasilkan pendidikan di masa depan tersebut adalah mereka yang memiliki tiga ciri utama :
(1) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai dengan adanya kesadaran akan IPTEK atau well informed (berpengetahuan luas), mampu mencerna informasi dan mengolahnya untuk kepentingan diri dan masyarakatnya, mampu menganalisis informasi mengenai segala perubahan guna menentukan sikap terhadap perubahan tersebut, mampu belajar sepanjang hayat, memiliki kemampuan nalar yang tinggi dan mendayagunakan IPTEK untuk menemukan inovasi untuk menciptakan perubahan dan mngendalikannya.
(2) Memiliki kreativitas, ditandai dengan adanya kemampuan untuk menciptakan perubahan, kemampuan berkompetensi secara sehat, memiliki intelegensi dan minat yang tinggi, imaginer, fleksibel dan sensitif terhadap perubahan, memiliki daya ingat yang tinggi dan evaluatif, selalu ingin tahu suka menghadapi tantangan, mandiri, terbuka dan bertanggung jawab .
(3) Memiliki solidaritas sosial, ditandai dengan adanya tanggung jawab sosial kemasyarakatan dan kebangsaan. Era globalisasi yang penuh kompetensi dari segala bidang, membutuhkan manusia yang memiliki solidaritas sosial. Kemampuan kompetitip harus dilandasi dengan tanggung jawab sosial dan mempertahankan nilai kebudayaan bangsa.

Teknologi dapat di jadikan media dalam pembelajaran, kita menyadari bahwa siswa dalam satu kelas memiliki karakteristik yang bervariasi. Setiap anak memiliki kemampuan, minat, dan latar belakang yang berbeda satu sama lain. Tugas guru adalah membantu semua siswa dari berbagai karakteristik tersebut menguasai kompetensi yang sudah di tetapkan. Salah satu upaya untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan dan minat siswa adalah menggunakan media pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran. Selain itu untuk menambah kekayaan pengalaman belajar yang di peroleh siswa, guru hendaknya memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Pemanfaatan Teknologi dalam pembelajaran sangat mungkin dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tersebut. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran memungkinkan tercapainya :

  1. Motivasi belajar siswa, dengan penggunaan media teknologi maka siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti proses belajar, siswa tidak bosan dengan hanya mendengar penjelasan guru, guru dapat menyajikan materi secara langsung melalui power point misalnya ada gambar-gambar yang bisa di lihat dan sebagainya. 
  2. Peningkatan pemahaman terhadap materi, dengan teknologi siswa akan lebih memahami materi yang di bahas karena dapat menampilkan seperti benda konkrit. Dapat menghadirkan objek berbahaya yang sukar ke kelas contoh gambar museum, seolah kita sedang menjelajah museum, gambar ular, buaya kadal, atau bisa juga menggunakan media film, video dll. 

  3. Pengalaman belajar yang variatif, dan memenuhi minat yang bervariasi. Siswa tidak hanya mendengar penjelasan akan tetapi melihat langsung, mengamati sendiri. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat, proses perkembangan kupu-kupu misalnya dapat di sajikan dalam bentuk video pembelajaran. 
  4. Mendorong siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, melalui teknologi siswa dapat terlibat aktif menggunakan media yang ada, misal metode pixton siswa membuat cerita bergambar sendiri dengan menampilkan/ membahas materi yang sedang di pelajari
  5. Mengubah dan membentuk sikap. Penggunaan teknologi memungkinkan siswa dapat melihat secara langsung video misal yang menunjukan peristiwa bobolnya suatu bendungan, lingkungan yang tidak sehat atau kerusakan akibat gempa dapat digunakan untuk mengilustrasikan dan meningkatkan pengaruh emosional dari konsep abstrak diharapkan akan terbentuk kepekaan dan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar.



Demikian peran Teknologi dalam proses belajar mengajar masa kini, kita tidak bisa memungkiri adanya perkembangan teknologi yang dapat kita manfaatkan dalam pembelajaran.

“Artikel ini diikutkan dalam Lomba Menulis Guru Era Baru”


Komentar

  1. Artikel yg menarik... Keep writing

    BalasHapus
  2. Keren pisan. Lanjutkan..!
    Pake juga fb biar banyak orang yg baca. Nuhun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hatur nuhun support nya bapa...iya nih syaratnya harus d share di medsos

      Hapus

Posting Komentar

Popular Posts

My Teacher My Coach

Pembelajaran Tematik SD Kelas 4

Materi Ajar Kelas 6: PERUBAHAN SOSIAL (IPS) & SOLMISASI LAGU MANUK DADALI (SBdP)